Jawa (Majapahit) tidak termasuk
Nusantara- Menurut pemahaman
tulisan ini, penulis mencoba memulai dengan pemaparan sejarah Majapahit
mengalami puncak kejayaan yang dikendalikan oleh maha patih Gajah Mada. Lalu
siapa itu Maha patih Gajah Mada??
Pertama penulis akan mengungkap siapa itu Gajah Mada. Merujuk
artikel di Wikipedia, Gajah Mada adalah seorang
panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit,
Gajah Mada meninggal di tahun 1364 setelah cita-citanya tercapai.
Menurut berbagai catatan kitab
mitologi jawa kuno, Gajah Mada memulai kariernya pada tahun 1313, dan kariernya semakin menanjak setelah adanya
pemberontakan yang dilakukan oleh Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, Ra Kuti merupakan perwira Majapahit yang berasal dari daerah Pajarakan yang
sekarang adalah
Kabupaten Probolinggo, yang kemudian sang Ratu
Tribhuwanatunggadewi mengangkat
Gajah Mada sebagai Patih, Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi (atau
disingkat Tribhuwana) adalah Dyah Gitarja. Ia
merupakan putri dari Raden Wijaya dan Gayatri. Gajah Mada menjadi Mahapatih (Menteri Besar) pada masa Ratu Tribhuwanatunggadewi, Kemudian sebagai
Amangkubhumi (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak
kejayaannya.
Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang tercatat di dalam serat Pararaton atau kitab para raja kitab ini juga dikenal
dengan nama pustaka raja. Sumpah Palapa adalah suatu
pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada Saat Ratu
Tribhuwanatunggadewi melantik Gajah Mada menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, pada 1258 tahun saka (1336 M). Ia menyatakan tidak akan memakan palapa sebelum
berhasil mengalahkan atau bahasa lainnya menyatukan Nusantara.
Dari paparan sejarah Maha patih Gajah Mada (Majapahit) muncul pertanyaan
yang penulis ingin tanyakan sejak lama dan kemudian penulis ingin menjawab
dengan logika melalui sejarah.
Apakah Jawa itu Bagian Dari Nusantara
Dilihat dari sejarah, setelah penulis membaca isi teks dari sumpah
palapa, sumpah yang diikrarkan oleh Maha Patih Gajah Mada Jawa (Majapahit)
bukanlah bagian dari Nusantara
Ini adalah pernyataan sumpah palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada:
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa,
sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah
ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali,
Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Terjemahannya,
Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan
puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan)
melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang,
Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan
puasa".
Dari Sumpah
Palapa tersebut penulis mempunyai alasan kuat bahwa menurut pemahaman penulis
bahwa wilayah Jawa itu bukanlah wilayah
Nusantara, Nusantara, yang berarti "pulau lain" (di luar Jawa) adalah
daerah di luar pengaruh budaya Jawa tetapi masih diklaim sebagai daerah taklukan:
para penguasanya harus membayar upeti.
Jawa merupakan
kerajaan penakluk yang kemudian wilayah Nusantara tersebut dipersatukan dan
tunduk kepada kerajaan Jawa (Majapahit).
0 Komentar