ISTANA KERAJAAN ISLAM DEMAK TIDAK PERNAH ADA

9:59 AM
Kerajaan Islam Demak Tidak Pernah DitemukanKerajaan Islam pertama di tanah jawa adalah kerajaan demak namun sampai sekarang istana tempat singgasana bagi raja tidak pernah di temukan di Demak. Sudah banyak sekali para ahli sejarah, ahli arkeolog bahkan ahli mistik di datangkan untuk mencari dimana letak istana demak itu didirikan mereka tidak pernah menemukan, jangankan istananya bahkan sebuah batu ataupun potongan kayu bagian dari istana tidak pernah ditemukan di Demak.
Pertanyaannya benarkah istana tempat singgasana raja itu benar-benar ada di Demak?
Pertanyaan itu yang perlu kita jawab, kita teliti dan kita kaji. Untuk menjawab pertanyaan diatas mari kita bahas satu persatu, mulai dari masa peralihan kerajaan dari majapahit ke kerajaan Islam Demak.
Di dalam candrasengkala berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sangkala ini sebagai tanda berakhirnya majapahit. Berita tradisi jawa menyatakan, bahwa majapahit runtuh  pada tahun 1400 tahun saka tau 1478 masehi. Dan disebutkan pula bahwa keruntuhan majapahit ini disebabkan serangan dari kerajaan islam Demak yang dipimpin oleh Raden Patah yang merupakan anak dari Prabu Brawijaya, hal ini tidak murni benar dan ini belum bisa dibuktika. Bukti bukti sejarah yang ada diantaranya bukti prasasti-prasasti batu menjelaskan kepada kita bahwa sebenarnya kerajaan majapahit belum runtuh dan masih berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Perasasti-prasasti batu yang berasal dari tahun 1486 masehi menunjukkan kekuasaan majapahit masih masih berkuasa dengan rajanya yang bernama Dyah Rana Wujaya yang bergelar Girindrawarddhana dia juga disebut Sripaduka maha raja Sri Wilwatiktapura janggala Kediri prabhunatha.


Bukti Istana Kerajaan Demak Tidak Pernah Ada

Peristiwa kekalahan Kerajaan Majapahit diyakini terjadi pada tahun 1478 raja terakhir adalah Brawijaya. Ia dikalahkan oleh Raden Patah dari Demak. Peristiwa kekalahan Kerajaan Majapahit pada tahun 1478 dengan ditemukannya prasasti berupa batu yang menunjukkan bahwa pada tahun 1486 Majapahit masih berkuasa dengan rajanya bernama Dyah Rana Wujaya yang bergelar Girindrawarddhana. Pertanyaanya apakah majapahit benar-benar runtuh? kalau melihat tahun keruntuhan majapahit tahun 1478 sedangkan prasasti yang menunjukkan majapahit masih berkuasa tahun 1486. Artinya berita sejarah masih simpangsiur dan perlu dipertanyakan.
Berita sejarah Cina dari dinasti ming (1368-1643) masih menyebut hubungan diplomatic antara cina dan Jawa (Majapahit).
Gubernura Portugis Rui De Brito dalam laporannya kepada raja manoel pada tahun 1514 masehi menyebutkan bahwa di Jawa masih terdapat 2 raja kafir yaitu raja Sunda Dan raja Jawa. Demikian juga penulis Italia Duarte Barbosa pada tahun 1518 masehi memberitakan bahwa di pedalaman Jawa masih ada raja kafir yang sangat berkuasa Yakni Patre Udra.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Istana Kerajaan Demak tidak pernah ada di tanah Demak. Itulah sebabnya para ahli sejarah, ahli arkeolog bahkan ahli mistik tidak pernah menemukan dimana letak istana Demak berada. Ada kemungkinan kerajaan Demak pernah berkuasa di demak namun tidak pernah membangun sebuah Istana (singgasana) mungkin karena berbagai hal yang menyebabkan raja Demak belum memiliki singgasana.
Silahkan berkomentar atau membuat anti tesis tulisan ini sebagai wujud pengembangan ilmu pengetahuan dalam ilmu sejarah.
0 Komentar

Peta Nusantara